Jumat, 20 Maret 2009

Ouch, my tooth...

Gw mw menceritakan pengalaman gw ke PKM hari rabu kemarin. Gw pergi ke PKM karena di desak oleh Ayah gw untuk kontrol gigi yang biasanya harus 4 bulan sekali (seperti di iklan pepsodent). Karena gw memang memiliki riwayat yang cukup kelam terhadap kesehatan gigi, akhirnya gw memutuskan untuk kontrol gigi ke PKM. Sebagai penjelasan, ini untuk kedua kalinya gw pergi ke PKM (yang pertama saat masuk UI). Tentu saja, gw juga menanyakan ke beberapa teman apa saja yang dibutuhkan untuk pendaftaran ke PKM karena gw memang belum memiliki kartunya. Akhirnya, gw pun pergi ke PKM hari Rabu kemarin sekitar jam 1 siang setelah sebelumnya meninggalkan downlotan :P

Saat tiba disana, betapa terkejutnya gw ternyata PKM tutup karena lagi istirahat siang dan baru buka lagi jam 2. Akhirnya, gw pun memutuskan jalan-jalan ke FKM sekalian makan siang. Setelah ngeceng sampai jam 2. Akhirnya PKM pun buka dan gw pun langsung menyerahkan 2 pas foto ke bagian pendaftaran. Setelah mendapatkan kartunya, gw pun mendapatkan nomor urut ke tiga di bagian poliknik gigi. Saat di ruang tunggu, gw pun baru sadar kalo biasanya sebelum ke dokter gigi sebaiknya sikat gigi terlebih dahulu. Langsunglah gw cabut ke toilet dan memulai aktifitas membersihkan gigi tanpa sikat gigi dan odol (silahkan membayangkan sendiri).

Saat tiba giliranku, gw pun menjadi grogi karena terakhir gw ke dokter gigi, gw harus mengalami operasi gigi yang sangat menyeramkan dimana gigi gw harus dicabut dengan alat-alat yang tidak bisa disebutkan namanya setelah sebelumnya dibius dulu gusi gw biar tidak bisa merasakan rasa sakit. Tetapi karena gw adalah tipe yang cukup PD bahwa gigi gw tidak ada masalah, gw pun menepis rasa khawatirku. Saat diperiksa, Dokter tersebut mengatakan tentang kondisi gigi bungsuku yang belum tumbuh di kanan atas. Dokter tersebut juga mengatakan untuk sering-sering gosok gigi dengan amplas.... eh.... dengan sikat gigi, kalo perlu pake benang (entah benang apa) karena ada beberapa tanda-tanda gigi mw bolong. Saat itulah dokter tersebut menyentuh salah satu bagian gigi dalamku dan gw merasakan perih yang cukup menyayat hati. Dokter pun langsung menanyakan kenapa dan kubilang perih. Akhirnya, oleh dokter tersebut gigi gw disarankan untuk ditambal. Tentu saja, gw kgk tahu apa yang dimaksud dengan tambal gigi. Apakah seperti tambal ban mobil?? Apakah gigi gw dicabut terus diganti gigi yang lebih kuat dan canggih?? Gw pun setuju saja gigi gw untuk ditambal. Dan dimulailah serangkaian peristiwa yang cukup menyakitkan. Setelah itu, dokter tersebut menyarankan dalam sejam itu tidak boleh mengunyah apapun. Gw pun langsung keluar dari PKM dan kembali ke Fasilkom.

Oleh karena itu, rajin-rajinlah gosok gigi minimal 2 kali sekali kalo tidak ingin dikejar-kejar dokter gigi dengan membawa tang :D


3 komentar:

  1. udah ditambal bang? pake jenis tambal kaya apa? soalnya gw udah dua kali ditambal..yang warna item ama putih..yang putih mah ga ada sakitnya..kalo yg item tuh sakit bang..

    BalasHapus
  2. Gw kgk tahu warna tambalnya, soalnya gw kgk bisa melihatnya...

    BalasHapus